bahasinfo.net – Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis dalam hubungan perdagangan Rusia di kawasan Asia Tenggara. Penegasan ini ia sampaikan dalam pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Konstantin, St. Petersburg, Rusia, pada Kamis (19/6). Putin menyampaikan apresiasi atas hubungan bilateral yang terus berkembang antara kedua negara.
“Baca Juga: Xpeng G6 dan X9 Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harganya”
Volume Perdagangan RI–Rusia Tumbuh 40% dalam Empat Bulan
Putin menyebut bahwa volume perdagangan antara Indonesia dan Rusia meningkat signifikan dalam empat bulan pertama tahun ini. “Forum perdagangan tahun lalu mencapai 4,3 miliar dolar AS. Tahun ini, dalam empat bulan saja, volume perdagangan naik sebesar 40 persen,” kata Putin dalam konferensi pers bersama Presiden Prabowo. Ia menyatakan optimisme bahwa angka ini akan terus meningkat seiring penguatan kerja sama ekonomi bilateral yang lebih terstruktur. Menurut Putin, pertumbuhan tersebut mencerminkan tingginya potensi perdagangan kedua negara, terutama di sektor energi, pertanian, teknologi, dan industri. Ia juga mendorong peningkatan hubungan antar pelaku usaha untuk memperluas jaringan dagang.
Kerja Sama Pertanian dan Peternakan Jadi Sorotan
Dalam pernyataannya, Putin mengungkapkan bahwa kerja sama yang telah terjalin antara Rusia dan Indonesia sebelumnya mencakup sektor pertanian dan peternakan. Ia menilai kedua sektor ini sebagai fondasi penting dan strategis dalam hubungan dagang bilateral. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara agraris dengan hasil pertanian yang melimpah, mulai dari kelapa sawit, karet, kopi, hingga produk peternakan. Rusia, sebagai negara dengan kebutuhan pangan tinggi, melihat Indonesia sebagai mitra ideal dalam rantai pasok pangan global. Putin berharap kolaborasi di sektor ini bisa diperluas melalui transfer teknologi, investasi, dan peningkatan volume ekspor-impor.
Perjanjian Perdagangan Bebas Eurasia Jadi Harapan Baru
Putin menekankan pentingnya percepatan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia. Ia menyebut kesepakatan ini sebagai peluang strategis untuk memperluas akses pasar kedua pihak. Menurutnya, perjanjian tersebut akan membuka jalan bagi kerja sama ekonomi yang lebih erat dan saling menguntungkan. “Saya yakin, setelah perjanjian ini ditandatangani, kita akan memiliki peluang baru untuk kolaborasi,” ujar Putin.
“Baca Juga: Samsung Siap Luncurkan Headset XR Terbaru Oktober 2025″
Fokus pada Penguatan Hubungan Bilateral yang Komprehensif
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai isu penting, terutama di bidang perdagangan, investasi, dan ketahanan pangan. Putin menegaskan bahwa deklarasi bersama yang mereka adopsi mencerminkan komitmen kuat untuk memperluas kerja sama di berbagai sektor strategis. Ia menyatakan bahwa dokumen tersebut tidak hanya bersifat simbolis, tetapi menjadi pedoman kerja konkret bagi kedua negara. Tujuan yang tertuang dalam deklarasi, menurutnya, menunjukkan keseriusan dan tanggung jawab Indonesia dan Rusia dalam memperkuat kemitraan jangka panjang. Putin berharap implementasi dari deklarasi ini akan menghasilkan proyek nyata yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.