AS-Rusia Bertemu di Arab Saudi, Bahas Akhir Perang Ukraina
bahasinfo.net – Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Rusia dijadwalkan bertemu di Arab Saudi dalam beberapa hari ke depan. Pertemuan ini bertujuan merundingkan solusi untuk mengakhiri perang di Ukraina yang telah berlangsung hampir tiga tahun. Informasi ini dikonfirmasi oleh seorang anggota parlemen AS dan sumber yang mengetahui rencana tersebut pada Sabtu (15/2/2025).
Menariknya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak diundang dalam perundingan ini. Pemerintah Kyiv menegaskan tidak akan bekerja sama dengan Rusia sebelum berkonsultasi dengan mitra strategisnya.
Delegasi AS yang akan menghadiri perundingan ini mencakup Menteri Luar Negeri Marco Rubio, penasihat keamanan nasional Mike Waltz, dan utusan Gedung Putih untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Hal ini disampaikan oleh Perwakilan AS Michael McCaul kepada Reuters. Hingga kini, belum ada kepastian mengenai siapa yang akan mewakili Rusia dalam perundingan tersebut.
McCaul, yang berbicara di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, mengungkapkan bahwa tujuan utama perundingan ini adalah mempersiapkan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia menekankan bahwa pertemuan itu diharapkan dapat membawa perdamaian dan mengakhiri konflik.
Sumber yang mengetahui rencana tersebut membenarkan adanya pembicaraan antara pejabat AS dan Rusia di Arab Saudi. Namun, Departemen Luar Negeri AS belum memberikan komentar resmi terkait pertemuan ini.
Trump, yang mulai menjabat pada 20 Januari, berulang kali menegaskan komitmennya untuk segera mengakhiri perang Ukraina. Pada Rabu (12/2/2025), ia menghubungi Putin dan Zelensky secara terpisah. Langkah ini memicu kekhawatiran di Eropa karena sekutu Washington khawatir akan dikesampingkan dari proses perdamaian.
“Baca Juga : 3 Pembalap Kuda Hitam MotoGP 2025, Fabio Quartararo Terdepan!”
Ketakutan tersebut semakin kuat setelah utusan Trump untuk Ukraina mengonfirmasi bahwa negara-negara Eropa tidak akan terlibat dalam perundingan ini. Washington bahkan telah mengirimkan kuesioner kepada ibu kota-ibu kota Eropa untuk menanyakan kontribusi mereka terhadap jaminan keamanan bagi Kyiv.
Pada Sabtu (15/2/2025), Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Rusia, Sergei Lavrov. Kementerian Luar Negeri Rusia mengonfirmasi bahwa kedua pejabat tersebut sepakat untuk menjalin kontak rutin guna mempersiapkan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan rencana kunjungannya ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Turki pada Jumat (14/2/2025). Namun, ia tidak memberikan kepastian mengenai tanggal kunjungannya. Zelensky juga menegaskan bahwa selama kunjungannya, ia tidak memiliki rencana untuk bertemu dengan pejabat dari AS maupun Rusia.
Di medan perang, Rusia terus memperluas kendali atas wilayah Ukraina. Saat ini, Moskow telah menguasai sekitar seperlima wilayah negara tersebut dan secara perlahan terus maju di wilayah timur selama beberapa bulan terakhir. Sementara itu, pasukan Ukraina yang jumlahnya lebih kecil menghadapi tantangan besar, termasuk kekurangan tenaga kerja dan upaya mempertahankan wilayah di perbatasan barat Rusia.
Dalam perundingan damai, Rusia mengajukan tuntutan agar Ukraina menyerahkan sebagian wilayahnya dan menjadi negara netral secara permanen. Sebaliknya, Kyiv menuntut Rusia untuk menarik pasukannya dari seluruh wilayah yang telah direbut. Ukraina juga menginginkan keanggotaan NATO atau jaminan keamanan yang setara guna mencegah potensi serangan lebih lanjut dari Moskow.
Ketidaksepakatan ini menjadi tantangan utama dalam upaya mencapai kesepakatan damai. Sementara perundingan terus berlangsung, konflik di medan perang tetap berlanjut tanpa ada tanda-tanda penurunan eskalasi.
“Baca Juga : 16 Februari: Arkeolog Inggris Temukan Makam Firaun Tutankhamun”