Banjir Bekasi 2025: Cerita Warga dan Dampaknya Lebih Parah
bahasinfo.net – Wilayah Bekasi, Jawa Barat, kembali dilanda banjir besar yang melumpuhkan banyak kawasan. Kejadian ini bahkan dinilai lebih parah dibandingkan dengan banjir yang terjadi pada tahun 2020. Warga Bekasi mengungkapkan bahwa banjir kali ini lebih dahsyat, dengan volume air yang jauh lebih tinggi.
Banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Bekasi ini diperkirakan sebagai siklus lima tahunan. Salah seorang warga Bekasi Timur, Ano, mengungkapkan bahwa peristiwa serupa sudah pernah terjadi pada tahun 2020. Namun, menurutnya, kali ini banjir datang dengan intensitas yang jauh lebih besar. Ano menceritakan bahwa rumahnya yang biasanya aman kini hampir tenggelam oleh air.
“Ini melebihi 2020, ini paling parah,” ujar Ano saat membandingkan banjir kali ini dengan kejadian lima tahun lalu. Dia menyaksikan langsung kondisi rumahnya yang berada di Kampung Teluk Angsan Lengkak, RT 4 RW 8, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Dalam kesempatan itu, Ano bersama sang istri melihat keadaan rumah mereka. Hanya atap rumah mereka yang terlihat dari permukaan air yang meluap. Keadaan ini menunjukkan betapa parahnya dampak banjir kali ini. Warga Bekasi kini harus menghadapi bencana yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya.
“Baca Juga : Zelensky Didesak Mundur Setelah Konflik dengan Trump, Siapa Penggantinya?”
Tak lama setelah melihat rumahnya terendam, Ano memutuskan untuk mengenakan pelampung yang disediakan warga setempat. Tujuannya adalah untuk mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Namun, niat tersebut dihadang oleh istrinya. Sang istri mengingatkan bahwa aliran listrik di rumah-rumah yang terendam belum sepenuhnya dipadamkan, sehingga membahayakan keselamatan mereka.
“Rumah saya terendam hampir mencapai genteng, Pak. Banyak barang yang tidak bisa diselamatkan,” kata Ano dengan rasa kecewa. Ia merasa pasrah melihat rumahnya terendam air. Ano bukan satu-satunya yang merasakan dampak parah dari banjir ini. Beberapa tetangga di sekitar rumahnya mengalami nasib serupa.
“Ada 26 rumah yang terendam, airnya hampir mencapai atap,” tambah Ano sambil memastikan jumlah rumah yang terendam. Banjir besar ini dimulai pada Senin malam, 3 Maret 2025, menjelang pergantian hari, dan terus berlanjut hingga Selasa pagi, 4 Maret 2025.
Ano menjelaskan bahwa hujan di daerahnya bukanlah penyebab utama banjir. Ia menyebutkan bahwa banjir kali ini disebabkan oleh kiriman air dari daerah hilir, terutama dari Cikeas dan Cileungsi. Volume air yang mengalir ke Sungai Bekasi menyebabkan Kali Bekasi meluap dan membanjiri rumah-rumah warga yang berada di sepanjang sungai.
“Kalau hujan tiga hari tiga malam pun, banjir tidak akan separah ini tanpa kiriman air dari Cileungsi,” jelasnya. Ano menambahkan bahwa banjir dua hari lalu hanya setinggi sepinggang, sementara kali ini air hampir mencapai dua meter.
“Baca Juga : Israel Hentikan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Tekan Hamas”