https://podme.id/wp-content/uploads/2025/03/Rapat-Kabinet-Pertama-Trump-Elon-Musk-Jadi-Sorotan-Utama.jpg
bahasinfo.net – Donald Trump memulai masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat dengan serangkaian langkah yang menuai beragam reaksi dari berbagai pihak, baik domestik maupun internasional. Tiga bulan setelah dilantik, Trump menggelar pertemuan Kabinet pertamanya pada Rabu, 26 Februari. Pertemuan ini dihadiri oleh seluruh menteri kabinet, namun yang menjadi pusat perhatian justru miliarder Elon Musk. Musk baru saja dilantik sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), sebuah jabatan yang membuatnya mendapatkan sorotan besar dalam rapat tersebut.
Meskipun Trump mengonfirmasi beberapa kebijakan internasional utama, seperti kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Gedung Putih, tarif Uni Eropa, dan tarif 25 persen untuk Meksiko dan Kanada, perhatian publik tetap terfokus pada Musk. Trump menyebutkan bahwa kehadiran Musk dalam rapat tersebut sejalan dengan perannya sebagai pimpinan DOGE. “Mereka sangat menghormati Elon dan apa yang telah ia lakukan, meskipun ada beberapa yang kurang setuju. Namun, sebagian besar dari mereka senang dan gembira,” kata Trump, merujuk pada reaksi menteri kabinetnya.
Namun, foto-foto yang beredar dari pertemuan itu memperlihatkan Trump tampak tidak terlalu tertarik dengan pembicaraan Musk. Bahasa tubuh Trump menunjukkan bahwa dia tidak begitu peduli dengan apa yang disampaikan Musk selama pertemuan tersebut. Meskipun demikian, Elon Musk tetap menjadi pusat perhatian, menarik lebih banyak perhatian daripada kebijakan yang dibahas.
“Baca Juga : Solusi IT Sederhana dari Hypernet Technologies untuk UMKM”
Seorang pengkritik di Reddit mencatat, “Elon memimpin, semua orang mendengarkannya kecuali Trump, yang terlihat tidak tertarik dan sibuk dengan ponselnya. Ini akan menjadi gambaran masa jabatan presiden Trump untuk waktu yang lama.” Pernyataan tersebut mencerminkan ketidakpedulian Trump terhadap pembicaraan Elon Musk dalam pertemuan Kabinet pertama yang diadakan pada 26 Februari.
Elon Musk, yang baru saja dilantik sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), telah menjadi sorotan publik berkat langkah-langkah kontroversial yang diambilnya terkait kebijakan pemerintah. Banyak pihak merasa Musk melangkahi berbagai aturan, meskipun ia bukan pejabat yang dipilih oleh rakyat Amerika Serikat. Tindakannya di DOGE memicu perdebatan, terutama terkait pengaruh besar yang ia miliki tanpa melalui proses pemilihan resmi.
Kontroversi terkait peran Musk di DOGE semakin mencuat karena berbagai kebijakan yang ia dorong dianggap melampaui kewenangannya. Meski begitu, Musk terus menarik perhatian dengan kebijakan-kebijakan yang disusunnya, sementara reaksi terhadapnya terbagi. Beberapa mendukung inisiatifnya, sementara yang lain merasa keberadaannya dalam pemerintahan melanggar prinsip-prinsip dasar pemerintahan demokratis.
Sementara itu, kehadiran Musk dalam pertemuan tersebut juga menunjukkan bahwa meskipun ia bukan pejabat terpilih, pengaruhnya di pemerintahan Trump tetap besar. Reaksi Trump yang tampak acuh terhadap pembicaraan Musk hanya menambah nuansa kontroversial dalam masa jabatan presiden Trump yang sedang berlangsung.
“Baca Juga : Klasemen Sementara MotoGP Thailand 2025: Marquez Memimpin!”