Bahasinfo.net – Istana dan Kementerian Keuangan akhirnya memberikan klarifikasi terkait besaran kenaikan gaji guru di 2025. Gaji guru akan naik sebesar Rp500.000, bukan Rp2 juta seperti yang diumumkan sebelumnya pada 26 November 2024.
Pada saat itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengumumkan bahwa guru non-ASN akan menerima peningkatan gaji sebesar Rp2 juta. Sementara itu, gaji guru ASN akan naik satu kali gaji pokok. Pernyataan tersebut membuat banyak tenaga pendidik terkejut, mengingat informasi tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.
Namun, setelah menimbulkan kegaduhan di kalangan guru, klarifikasi pun diberikan. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa gaji guru ASN akan meningkat sebesar satu kali gaji pokok mereka. Sedangkan, guru non-ASN yang sudah memiliki sertifikat sebelum tahun 2024 akan mendapatkan tambahan tunjangan kesejahteraan sebesar Rp2 juta per bulan. Untuk guru yang baru mendapatkan sertifikat pada tahun 2024, mereka langsung menerima tunjangan Rp2 juta tanpa harus memulai dari Rp1,5 juta.
Kementerian Keuangan turut memberikan penjelasan lebih lanjut tentang besaran kenaikan tersebut. Dalam klarifikasi, mereka mengungkapkan bahwa kenaikan gaji guru tersebut berbeda antara ASN dan non-ASN. Meskipun terjadi kebingungannya, kini masyarakat tahu bahwa kenaikan tersebut tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya, dan klarifikasi ini diharapkan dapat memperjelas kondisi bagi seluruh tenaga pendidik.
” Baca Juga: Perawatan Kaca Kendaraan dan Wiper untuk Visibilitas Optimal“
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Surjantoro, mengungkapkan bahwa mulai tahun 2025, baik guru non-ASN maupun guru ASN akan menerima kenaikan tunjangan profesi. Tunjangan profesi untuk guru non-ASN akan meningkat dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan. Kenaikan ini tidak hanya berlaku bagi guru yang baru mendapatkan sertifikasi pada 2025, tetapi juga bagi mereka yang sudah memiliki sertifikasi sebelumnya.
Penambahan tunjangan kesejahteraan ini ditujukan untuk sekitar 1,9 juta guru pada 2025, dengan total anggaran yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp81 triliun. Anggaran ini mencakup tunjangan untuk guru ASN dan non-ASN di seluruh Indonesia. Deni menjelaskan bahwa Presiden Prabowo menambah anggaran untuk tunjangan kesejahteraan guru sebesar Rp16,7 triliun, yang akan diberikan secara bertahap.
Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. Menyatakan bahwa anggaran tersebut akan menyasar 1,9 juta guru pada 2025. Sementara jumlah guru di Indonesia saat ini sekitar 2,9 juta orang. Menurut Hasan, di masa depan jumlah guru yang menerima peningkatan kesejahteraan ini akan terus meningkat.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan. Bahwa kenaikan anggaran kesejahteraan guru ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan kenaikan anggaran menjadi Rp81,6 triliun pada 2025, diharapkan kesejahteraan guru akan lebih terjamin, baik untuk ASN maupun non-ASN.