Bahas info – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengungkapkan reaksi Indonesia terhadap gugatan Uni Eropa terhadap program hilirisasi nikel di WTO dengan nada yang menantang. Menurutnya, Uni Eropa terkejut dengan sikap tegas Indonesia yang siap melawan.
“Dia mau menggugat kita ke WTO,[1] ya silakan, kita akan lawan. Mereka juga terkejut saat kita balik melawan,” ujar Luhut dengan tegas dalam acara CNBC MINDialogue: Supply Chain Dynamic in Critical Minerals Geopolitical di Soehanna Hall, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Luhut menegaskan bahwa Indonesia memiliki program untuk mengatasi kemiskinan dan stunting, dan inilah alasan pentingnya nilai tambah dari hilirisasi.
“Kita fokus pada penanggulangan kemiskinan dan stunting, itulah program kita. Bagaimana mungkin kita berhasil jika tidak mendapatkan nilai tambah dari sini. Jadi sebenarnya, Indonesia berada di jalur yang tepat,” paparnya.
“Baca juga: Kemendikbud Ristek Gelar Festival Intur Untuk Generasi Muda“ [3]
Di sisi lain, Luhut menyebut Uni Eropa mulai membuka diri terhadap gugatan mereka terhadap nikel Indonesia di WTO.[2] Dia juga menyatakan bahwa timnya sudah berdiskusi dengan Uni Eropa.
“Ada perbedaan sikap dibanding beberapa waktu lalu, di mana Uni Eropa sangat keras terhadap larangan ekspor bijih nikel Indonesia. Sekarang mereka mulai memahami maksud pemerintah Indonesia,” tambahnya.
Luhut berharap proses ini tidak memakan waktu lama agar negosiasi Indonesia-EU CEPA dapat segera diselesaikan, sehingga Indonesia dapat meningkatkan perdagangan dengan Eropa.
Luhut juga menyebutkan bahwa dialog antara Indonesia dan Uni Eropa mengenai masalah ini sudah mulai menunjukkan kemajuan. Tim Marves dari Indonesia telah berkomunikasi dengan pihak Eropa terkait gugatan mereka di WTO, dan sekarang Uni Eropa sudah lebih terbuka untuk berdiskusi langsung dengan Indonesia.
“Sumber Informasi: Sri Mulyani Siapkan APBN 2025 untuk Menyambut Program Prabowo“ [5]
“Kemarin tim Marves sudah mengadakan pembicaraan dengan pihak Eropa mengenai gugatan mereka di WTO.[4] Sekarang mereka sudah bersedia untuk berbicara dengan kita. Peluang untuk penyelesaian sudah semakin baik, berbeda dengan sebelumnya yang cukup keras, karena mereka menyadari bahwa ini masalah yang vital bagi kelangsungan hidup kita, dan kita akan mempertahankannya,” jelas Luhut.
Dia berharap bahwa proses ini dapat diselesaikan dengan cepat sehingga negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa dapat dilanjutkan tanpa hambatan. Hal ini diharapkan akan membuka peluang lebih besar bagi Indonesia untuk melakukan perdagangan yang lebih intensif dengan negara-negara di Eropa.
[1] https://finance.detik.com/industri/d-7400354/luhut-ungkap-uni-eropa-kaget-ri-melawan-usai-digugat-di-wto
[2] https://www.cnbcindonesia.com/news/20240620080116-4-547683/sempat-gugat-ri-di-wto-uni-eropa-mulai-melunak/amp
[3] https://langgananinfo.com/umum/kemendikbud-ristek-gelar-festival-intur-untuk-generasi-muda/
[4] https://www.borneonews.co.id/berita/342969-uni-eropa-mulai-akui-hak-indonesia-larang-ekspor-nikel
[5] https://awalanberita.net/ekonomi/sri-mulyani-siapkan-apbn-2025-untuk-menyambut-program-prabowo/