Bahas info – Aktris Jessica Iskandar, yang dikenal dengan nama panggilan Jedar, turut menyuarakan pentingnya kewaspadaan terhadap DBD. Di Indonesia, Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan yang memprihatinkan dan memerlukan perhatian khusus. Untuk mengatasi tantangan ini, edukasi dan upaya pencegahan yang efektif menjadi kunci utama. Melalui pengalaman pribadi dan keterlibatannya dalam kampanye kesehatan, Jedar mengajak masyarakat untuk lebih memahami bahaya DBD dan cara mencegahnya. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai bahaya DBD, pentingnya edukasi, serta upaya pencegahan yang perlu dilakukan.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Di Indonesia, kasus DBD menjadi masalah kesehatan yang serius, dengan dampak yang bisa sangat parah jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Menurut data kesehatan, angka kejadian DBD sering mengalami lonjakan selama musim hujan, ketika kondisi lingkungan mendukung berkembang biaknya nyamuk pembawa virus.
“Baca juga: Buah Pepaya, Buah Ajaib untuk Kesehatan Anda”
Jessica Iskandar, atau yang akrab dipanggil Jedar, berbagi pengalamannya mengenai gejala DBD yang pernah ia alami. Dalam sesi talkshow peringatan ASEAN Dengue Day (ADD) yang digelar bersama Enesis Group dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jedar menceritakan pengalaman pribadi yang mengajarkannya betapa seriusnya penyakit ini.
“Sangat penting edukasi agar masyarakat selalu waspada dan terhindar dari gigitan nyamuk DBD,” ungkap Jedar. Dia melanjutkan, “Rasanya itu gak enak, sakit dan badan lemas dan hampir dirawat di Rumah Sakit.” Pengalaman tersebut membuatnya sangat menyadari pentingnya pencegahan dan edukasi mengenai DBD.
Untuk menghadapi tantangan DBD, kampanye edukasi mengenai pencegahan penyakit ini sangat penting. Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah 3M Plus, yang terdiri dari:
Kampanye ini juga mengedepankan penggunaan produk anti nyamuk seperti Soffell, yang direkomendasikan oleh Jedar untuk melindungi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk. “Pengalaman saya membuat saya lebih waspada dan selalu melakukan pencegahan dengan cara mudah. Yaitu mengoleskan lotion anti nyamuk di pagi hari dan delapan jam kemudian setelah itu kepada seluruh anggota keluarga,” jelas Jedar.
Enesis Group, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Aktif dalam memberikan edukasi mengenai 3M Plus kepada masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah dasar. Head of Public Relations Enesis Group, RM Ardiantara, menjelaskan bahwa edukasi ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk memerangi DBD.
“Kami akan terus mengampanyekan edukasi kepada masyarakat mengenai 3M Plus yakni mengubur, menutup, mendaur ulang dan menggunakan anti nyamuk,” ujar Ardiantara. Ia menambahkan bahwa mereka juga menyelenggarakan Lomba Gerak dan Lagu Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik sebagai bagian dari upaya edukasi yang menyenangkan.
“Simak juga: Wabah Bakteri ‘Pemakan Daging’ di Jepang Cara Cegah Penularan”
Kegiatan edukasi 3M Plus yang diadakan oleh Enesis Group dan Kemenkes RI meliputi roadshow ke berbagai sekolah dasar di wilayah Jakarta Barat, Bogor, Tangerang, dan Bandung. Roadshow ini berlangsung dari 19 Juni hingga 24 Juli 2024, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak mengenai pencegahan DBD.
Acara puncak, Lomba Gerak dan Lagu Mars 1 Rumah 1 Jumantik, diselenggarakan pada 31 Juli 2024 di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat. Lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga bagian dari edukasi berkelanjutan untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya pencegahan DBD.
Demam Berdarah Dengue (DBD) tetap menjadi ancaman kesehatan yang memerlukan perhatian serius di Indonesia. Melalui pengalaman pribadi, edukasi, dan kampanye seperti 3M Plus, masyarakat dapat lebih memahami bahaya penyakit ini dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya. Partisipasi aktif dalam kampanye pencegahan dan penerapan. Langkah-langkah pencegahan yang sederhana seperti menggunakan anti nyamuk, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengelola tempat-tempat yang dapat menampung air adalah kunci untuk melindungi diri dan orang-orang terkasih dari DBD.