bahasinfo.net – Pada 27 September 2024, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Beirut. Serangan ini diklaim sebagai bagian dari operasi yang telah direncanakan Israel untuk mengatasi ancaman terhadap warganya. Jenderal Herzi Halevi menyatakan bahwa kematian Nasrallah merupakan langkah penting dalam melindungi keamanan Israel. Nasrallah, yang memimpin Hizbullah sejak 1992, memiliki peran besar dalam perlawanan terhadap Israel, menjadikan kematiannya kehilangan signifikan bagi organisasi ini.
” Baca Juga: Tanggapan Tengku Dewi Mengenai Penangkapan Andrew Andika “
Hizbullah segera mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi kematian Nasrallah, menyebutnya sebagai syahid yang telah memimpin perjuangan mereka selama lebih dari tiga dekade. Mereka menegaskan bahwa perlawanan akan tetap berlanjut meskipun tanpa kehadiran Nasrallah. Di Iran, yang merupakan pendukung utama Hizbullah, pengamanan langsung diperketat. Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, dilaporkan telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, mengingat ketegangan yang meningkat. Pemerintah Iran juga berkoordinasi dengan sekutu regionalnya untuk menyusun langkah strategis pasca kematian Nasrallah.
Tewasnya Hassan Nasrallah meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Lebanon. Nasrallah telah lama menjadi simbol perlawanan Hizbullah dan memainkan peran penting dalam konflik besar dengan Israel pada 2006. Kematian pemimpin yang kharismatik ini diyakini akan memperburuk hubungan kedua pihak dan berpotensi memicu tindakan balasan dari Hizbullah serta sekutu regionalnya. Meski kematiannya menjadi pukulan berat bagi kelompok tersebut, Israel tetap berkomitmen untuk melindungi kepentingan mereka dan melawan segala ancaman yang muncul di masa mendatang. Ketegangan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik Israel-Hizbullah bisa memasuki fase baru yang lebih berbahaya, sementara upaya diplomatik dari negara-negara Barat untuk meredakan situasi masih terus berlangsung.
” Baca Juga: Pertemuan Silaturahmi Keluarga Soeharto dan MPR “
Selain itu, militer Israel bersumpah akan melanjutkan serangan terhadap siapa pun yang dianggap sebagai ancaman bagi warga mereka. Menurut Jenderal Herzi Halevi, operasi ini telah dipersiapkan secara matang untuk menghentikan ancaman yang ditimbulkan oleh Nasrallah. Dengan pernyataan tegas ini, Israel mengirimkan pesan kuat kepada kelompok anti-Zionis di wilayah tersebut.