bahasinfo.net – Sejumlah aliansi mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Rabu (18/12/2024). Mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menangkap Harun Masiku, buronan yang telah lama dicari terkait kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024.
Mahasiswa yang tergabung dalam aksi tersebut menyoroti lambannya penanganan kasus ini, meskipun KPK telah menetapkan Harun Masiku sebagai tersangka sejak 2020. Desakan ini mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap proses hukum yang dinilai kurang tegas dalam menuntaskan kasus korupsi besar.
“KPK harus lebih serius dalam menangani kasus ini dan segera menangkap Harun Masiku. Ini bukan hanya soal penegakan hukum, tapi juga menyangkut kredibilitas lembaga anti-korupsi di mata masyarakat,” ujar salah satu peserta aksi.
Sebagai respons terhadap meningkatnya tekanan publik, KPK telah menerbitkan ulang Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk Harun Masiku pada 5 Desember 2024. Langkah ini menunjukkan bahwa upaya pencarian terhadap tersangka masih terus dilakukan, meskipun hasilnya hingga kini belum membuahkan titik terang.
Aksi demonstrasi ini menjadi simbol kekecewaan masyarakat terhadap kasus yang dianggap mencederai integritas sistem demokrasi Indonesia. Para mahasiswa berharap agar penegakan hukum yang dilakukan KPK tetap transparan, independen, dan menunjukkan keberpihakan kepada keadilan.
Kasus Harun Masiku yang berkepanjangan ini menjadi tantangan besar bagi KPK untuk membuktikan komitmennya dalam memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Publik menunggu langkah nyata KPK untuk mengembalikan kepercayaan terhadap lembaga yang selama ini menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dalam aksinya, para mahasiswa juga menyampaikan beberapa tuntutan yang menyoroti perbaikan sistem internal dan kinerja KPK. Selain mendesak penangkapan Harun Masiku, mereka meminta KPK untuk lebih transparan dalam melaporkan perkembangan kasus ini kepada publik. Mereka menilai, minimnya informasi terkait upaya pencarian buronan tersebut telah menimbulkan berbagai spekulasi dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap kinerja KPK.
“Baca Juga : Mary Jane Veloso Dipindahkan ke Filipina atas Diskresi Prabowo”
“Jika KPK serius memberantas korupsi, mereka harus membuktikannya dengan tindakan nyata, salah satunya menangkap Harun Masiku. Kasus ini menjadi ujian besar bagi KPK untuk menjaga integritasnya sebagai lembaga anti-korupsi,” ujar salah satu orator dalam aksi tersebut.
Para pengunjuk rasa juga mendesak pemerintah untuk memberikan dukungan penuh kepada KPK dalam mempercepat proses penegakan hukum. Dukungan itu termasuk menyediakan sumber daya yang lebih memadai, baik dari segi teknologi maupun personel, guna melacak keberadaan Harun Masiku.
Sementara itu, beberapa pakar hukum menilai kasus Harun Masiku sebagai contoh klasik tentang pentingnya reformasi dalam sistem penegakan hukum di Indonesia. Salah satu kritik yang disampaikan adalah soal lemahnya koordinasi antara KPK dan lembaga lain dalam menangani buronan yang melibatkan kasus besar seperti ini.
“Kasus Harun Masiku bukan hanya soal menangkap satu buronan, tapi juga soal bagaimana sistem hukum kita dapat berjalan secara efektif. Ini mencakup koordinasi antara lembaga penegak hukum, transparansi dalam proses, dan kecepatan tindakan,” ujar seorang pengamat hukum dari Universitas Indonesia.
Demonstrasi ini diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap oleh para mahasiswa, yang menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini hingga Harun Masiku berhasil ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku. Aksi damai tersebut berlangsung tertib dengan pengawalan dari aparat kepolisian.
“Baca Juga : Puan Minta Pasokan Energi Aman Jelang Natal dan Tahun Baru”