bahasinfo.net – Serangan udara Israel di Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 71 orang, termasuk Kepala Polisi Gaza Mahmud Salah dan wakilnya, Hussam Shahwan. Serangan itu dilaporkan terjadi pada Kamis (2/1/2025), mencakup lebih dari 30 serangan yang menyasar berbagai lokasi, termasuk zona kemanusiaan al-Mawasi dan kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.
Kepala Polisi Gaza, Mahmud Salah, seorang perwira dengan 30 tahun pengalaman, tewas bersama wakilnya saat mereka berada di sebuah perkemahan di al-Mawasi, dekat Khan Younis. Serangan ini juga melukai sekitar 15 orang. Kementerian Dalam Negeri Gaza mengutuk pembunuhan tersebut, menyebut tindakan itu sebagai upaya memperburuk penderitaan warga Gaza dan menuduh Israel menyebarkan kekacauan.
Di tempat kejadian, video menunjukkan penghuni kamp mencari korban di tengah tenda-tenda yang terbakar dan puing-puing berserakan. Serangan juga menargetkan fasilitas lain, seperti pompa bensin di Deir el-Balah, yang menewaskan sembilan orang. Rumah Sakit Al-Aqsa melaporkan menerima korban dalam kondisi tubuh yang hancur.
“Baca Juga : Huang Yaqiong Gantung Raket: Perpisahan Sang Juara Dunia”
Serangan tambahan di Khan Younis, Shati, dan Jabalia juga menewaskan puluhan orang, termasuk anggota komite lokal yang membantu konvoi bantuan. Kementerian Dalam Negeri Gaza menyebut serangan ini sebagai eskalasi signifikan dalam konflik yang terus menambah catatan gelap pendudukan Israel. Dengan semakin banyaknya korban, situasi di Gaza menjadi semakin memprihatinkan, sementara pihak berwenang internasional menyerukan penghentian kekerasan.
Militer Israel melancarkan serangan tanpa peringatan dini pada Kamis dini hari di al-Mawasi, wilayah yang sebelumnya menjadi target serangan terus-menerus oleh pesawat tempur, pesawat nirawak, dan artileri. Serangan ini menewaskan puluhan orang, termasuk Kepala Polisi Gaza, Hussam Shahwan, yang menurut pihak militer Israel merupakan kepala pasukan keamanan Hamas di Gaza selatan. Namun, militer tidak memberikan rincian terkait kematian Mahmud Salah, kepala polisi Gaza.
Philippe Lazzarini, kepala UNRWA, mengecam serangan tersebut, menyatakan bahwa tidak ada zona aman di Gaza. “Setiap hari tanpa gencatan senjata hanya membawa lebih banyak tragedi,” ungkapnya melalui unggahan di platform X.
Serangan ini adalah bagian dari kampanye intensif yang menargetkan zona-zona yang disebut “aman” oleh Israel, tempat pengungsi yang mengikuti perintah evakuasi berkumpul. Dalam satu insiden sebelumnya, serangan pada 22 Desember menewaskan delapan orang, termasuk dua anak-anak. Pada awal bulan yang sama, serangan lain menewaskan setidaknya 20 orang di tengah klaim Israel bahwa mereka menargetkan pejabat Hamas.
Sementara itu, pasukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi sebelum menyerang kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Namun, peringatan ini dianggap hanya sebagai “anestesi sebelum serangan.” Seperti yang diungkapkan oleh Avichay Adraee, juru bicara militer Israel untuk bahasa Arab.
Di tengah konflik, upaya diplomasi terus berlangsung. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengizinkan negosiator untuk melanjutkan pembicaraan di Doha, Qatar, guna mencapai kesepakatan terkait pembebasan tawanan. Jumlah korban terus meningkat, dengan lebih dari 46.000 warga Palestina dilaporkan tewas sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023. Termasuk enam bayi yang meninggal karena kedinginan akibat hujan musim dingin dan kondisi pengungsian yang buruk.
“Baca Juga : Taufik Hidayat Soroti Dominasi Tunggal Putra Muda China”