bahasinfo.net – Agen Patroli Perbatasan Amerika Serikat (AS) menjadi sasaran tembakan kelompok yang diduga anggota kartel Meksiko di Texas selatan. Insiden tersebut terjadi saat sekelompok imigran ilegal mencoba menyeberang perbatasan dari Meksiko. Peristiwa ini dilaporkan oleh Fox News, Senin (27/1/2025).
Koresponden Fox News, Bill Melugin, menyebut serangan terjadi di dekat Fronton, Texas, ketika kartel Meksiko berusaha membantu imigran ilegal melintasi Sungai Rio Grande. “Agen Patroli Perbatasan ditembaki dari sisi Meksiko oleh pria bersenjata kartel saat kelompok imigran ilegal mencoba menyeberang,” ujar Melugin.
Meski baku tembak berlangsung sengit, tidak ada korban di kedua belah pihak, dan para imigran gagal menyeberang ke AS. Juru Bicara Departemen Keamanan Publik Texas, Letnan Chris Olivarez, mengungkapkan bahwa militer Meksiko telah mengerahkan kendaraan lapis baja di sisi selatan Rio Grande sebagai langkah pengamanan.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah menetapkan keadaan darurat nasional terkait peningkatan penyeberangan ilegal di perbatasan Meksiko. Dalam upaya menghentikan arus imigran ilegal, Trump memerintahkan pengerahan militer ke sejumlah titik rawan dan mempercepat proses deportasi bagi mereka yang diduga masuk secara ilegal.
“Kami telah mengintensifkan pengamanan di sepanjang perbatasan dan akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi kedaulatan negara,” kata Trump dalam pernyataan resminya pekan lalu.
“Baca Juga : Prabowo Sebut Kunjungan ke Malaysia Bak Pulang Kampung”
Langkah-langkah tersebut mencerminkan peningkatan ketegangan di kawasan perbatasan, dengan kartel Meksiko yang semakin nekat menyerang petugas AS untuk melindungi aktivitas ilegal mereka.
Insiden penyerangan terhadap agen Patroli Perbatasan AS di dekat Fronton, Texas. Oleh kelompok bersenjata yang diduga anggota kartel Meksiko menjadi sorotan. Menurut laporan koresponden Fox News, Bill Melugin, tanggapan terhadap ancaman seperti ini bukanlah hal baru. Ia mencatat bahwa militer Meksiko sering kali datang dengan senjata api untuk mengamankan situasi jika tersangka bersenjata masih berada di lokasi.
Melugin juga mengungkapkan bahwa ia telah menyaksikan banyak rekaman dramatis dari pesawat nirawak pengintai yang dioperasikan oleh Departemen Keamanan Publik (DPS) Texas selama beberapa tahun terakhir. Rekaman-rekaman tersebut sering kali menunjukkan aktivitas mencurigakan di wilayah perbatasan.
Fronton, sebuah komunitas kecil dengan populasi kurang dari 200 orang. Terletak di sepanjang Sungai Rio Grande yang memisahkan AS dan Meksiko. Di seberang sungai tersebut terdapat Negara Bagian Tamaulipas. Salah satu daerah yang menjadi pusat aktivitas beberapa kartel paling berpengaruh di Meksiko.
Tamaulipas dikenal sebagai markas bagi kartel-kartel besar seperti Kartel Teluk (CDG) dan cabangnya, Los Zetas. Yang terkenal karena aktivitas perdagangan narkoba dan manusia. Dalam beberapa tahun terakhir. Wilayah ini juga menjadi target ekspansi dari kartel Generasi Baru Jalisco (CJNG) dan Sinaloa, yang semakin memperluas pengaruhnya.
Kehadiran kartel-kartel ini di dekat perbatasan menambah kompleksitas masalah keamanan bagi agen Patroli Perbatasan AS. Dengan meningkatnya insiden seperti ini, kebutuhan akan pengawasan dan respons yang lebih intensif menjadi semakin mendesak.
“Baca Juga : Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Terancam Hukuman Mati, Ini Sebabnya”