Serangan Roket Hamas Mengguncang Kota-Kota di Israel
bahasinfo.net – Rentetan roket yang diluncurkan Hamas menghantam sejumlah kota di selatan Israel pada Minggu, 6 April 2025. Serangan ini disebut sebagai respons atas pembantaian warga sipil di Gaza yang sebelumnya terjadi. Menurut pernyataan militer Israel, sekitar 10 proyektil ditembakkan dari Gaza. Namun, sebagian besar roket tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.
Channel 12 Israel melaporkan bahwa satu roket berhasil menghantam kota Ashkelon secara langsung. Layanan darurat Israel menyatakan bahwa satu orang terluka akibat pecahan peluru dan segera mendapatkan perawatan. Tim medis serta petugas penyelamat dikerahkan menuju lokasi jatuhnya roket untuk menangani situasi. Dalam rekaman video yang dibagikan oleh layanan darurat Israel, terlihat pecahan kaca mobil dan puing-puing berserakan di sepanjang jalan kota akibat hantaman roket tersebut.
Di sisi lain, serangan udara Israel yang dilancarkan pada hari yang sama menyebabkan tewasnya sedikitnya 39 orang di Jalur Gaza. Informasi ini disampaikan oleh otoritas kesehatan setempat di Gaza, yang terus memantau jumlah korban jiwa akibat serangan tersebut.
Sesaat setelah serangan roket dari Gaza, militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi terbaru melalui platform X. Pengumuman tersebut menginstruksikan penduduk di beberapa distrik kota Deir Al-Balah, yang terletak di bagian tengah Jalur Gaza, untuk segera meninggalkan wilayah mereka. Alasan evakuasi ini terkait dengan respons Israel atas tembakan roket sebelumnya.
Situasi di perbatasan Gaza-Israel kini semakin memanas dengan eskalasi serangan dari kedua belah pihak. Ketegangan yang terus meningkat ini memicu kekhawatiran tentang kemungkinan terjadinya konflik berskala lebih besar di wilayah tersebut.
“Baca Juga : Mahkamah Konstitusi Copot Yoon Suk Yeol dari Jabatan Presiden Korsel”
Militer Israel mengeluarkan peringatan tegas dengan mengatakan, “Ini adalah peringatan terakhir sebelum serangan.” Peringatan tersebut dilansir oleh Reuters sebagai upaya terakhir Israel sebelum meluncurkan serangan balasan terhadap Gaza.
Israel mengklaim serangan yang dilakukan mereka menargetkan peluncur roket yang digunakan Hamas untuk meluncurkan proyektil dari Jalur Gaza. Pernyataan resmi dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa Netanyahu telah menginstruksikan tanggapan “kuat” dan menyetujui kelanjutan operasi militer intensif terhadap Hamas.
Channel 12 Israel melaporkan bahwa sedikitnya 12 orang mengalami luka ringan akibat tembakan roket dari Gaza. Informasi tersebut berasal dari pejabat di Rumah Sakit Bazilai di Ashkelon, yang menerima korban dari berbagai lokasi di Israel selatan.
Upaya gencatan senjata antara Israel dan Hamas sebelumnya telah dimulai pada 19 Januari, setelah 15 bulan konflik berdarah. Perjanjian tersebut mencakup penghentian pertempuran, pembebasan sandera Israel yang ditahan Hamas, serta pelepasan beberapa tahanan Palestina.
Namun, Israel menyatakan pada 19 Maret bahwa pasukan mereka melanjutkan operasi darat di Gaza bagian tengah dan selatan. Kedua belah pihak terus saling menyalahkan atas kebuntuan dalam perundingan gencatan senjata yang tak kunjung menemukan solusi damai.
Otoritas Palestina melaporkan bahwa lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di Gaza. Konflik ini terus memakan korban jiwa yang tinggi, khususnya di wilayah Gaza yang menjadi pusat operasi militer Israel.
Serangan Israel terhadap Gaza dimulai setelah ribuan anggota bersenjata Hamas menyerang komunitas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan 251 orang diculik serta dijadikan sandera, berdasarkan penghitungan resmi Israel.
“Baca Juga : Ratusan Ribu Warga Palestina Mengungsi, 97 Tewas Akibat Serangan Israel”