Turkmenistan: Negara yang Gratiskan Gas & Listrik untuk Rakyat
bahasinfo.net – Mayoritas penduduk Turkmenistan menganut Islam. Negara di Asia Tengah ini pernah menggratiskan gas, listrik, dan air bagi warganya selama lebih dari 25 tahun.
Turkmenistan mulai memberikan gas alam, listrik, dan air secara gratis kepada rakyatnya sejak 1993. Kebijakan ini dicetuskan oleh Presiden pertama mereka, Saparmurat Niyazov. Program ini bertahan selama seperempat abad, hingga akhirnya dihentikan pada awal 2019 oleh penerusnya, Gurbanguly Berdymukhamedov.
Penghentian subsidi ini dilakukan karena berbagai faktor, termasuk tekanan ekonomi dan keberlanjutan anggaran negara. Sebelumnya, kebijakan ini menjadikan Negara ini salah satu negara dengan subsidi energi terbesar di dunia.
Turkmenistan adalah negara bekas Uni Soviet yang berbatasan dengan Kazakhstan, Uzbekistan, Afghanistan, Iran, dan Laut Kaspia. Saat ini, populasi negara tersebut diperkirakan mencapai lebih dari 6 juta jiwa.
Mayoritas penduduk Turkmenistan adalah Muslim. Berdasarkan laporan US Department of State tahun 2023, sekitar 93% penduduk Turkmenistan menganut Islam.
Selain Islam, agama lain juga dianut oleh sebagian kecil warga negara ini. Meski demikian, pemerintah Turkmenistan menerapkan kebijakan ketat terkait kebebasan beragama. Beberapa kelompok keagamaan mengalami pembatasan dalam praktik ibadahnya.
Secara budaya, Islam di Negara ini lebih banyak dipraktikkan dalam tradisi sosial dibandingkan aturan ketat dalam kehidupan sehari-hari. Kepercayaan dan nilai-nilai Islam berbaur dengan adat istiadat lokal yang sudah berkembang selama berabad-abad.
Turkmenistan adalah negara di Asia Tengah dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Selain itu, terdapat komunitas kecil yang menganut Kristen, Buddha, dan kepercayaan tradisional.
“Baca Juga : Prabowo Sambut Erdogan di Halim, Simbol Kedekatan Diplomatik”
Sebagian besar Muslim di Negara ini menganut Sunni, sementara komunitas Muslim Syiah juga ada dalam jumlah kecil. Muslim Syiah di negara ini berasal dari etnis Iran, Azeri, dan Kurdi. Mereka umumnya tinggal di Ashgabat, di sepanjang perbatasan dengan Iran, serta di kota Turkmenbashi.
Meskipun Islam menjadi agama dominan, praktik keagamaannya lebih berorientasi pada tradisi budaya daripada aturan yang ketat dalam kehidupan sehari-hari.
Selain Islam, sekitar 6,4% penduduk Turkmenistan menganut Kristen. Sebagian besar adalah penganut Ortodoks Timur, yang berasal dari sejarah panjang hubungan dengan Rusia dan negara-negara sekitarnya.
Negara ini juga memiliki komunitas Katolik Roma, Kristen Evangelis, Protestan, dan Apostolik Armenia. Namun, jumlah mereka lebih kecil dibandingkan umat Ortodoks.
Selain Islam dan Kristen, terdapat komunitas penganut Buddha, agama tradisional kerakyatan, dan Yahudi. Meskipun jumlahnya sangat kecil, keberadaan mereka tetap tercatat dalam sejarah negara ini.
Menurut perkiraan kedutaan Israel dan komunitas Yahudi di Turkmenistan, sekitar 200 orang Yahudi masih tinggal di negara ini pada tahun 2023.
Negara ini tetap menjadi negara dengan keberagaman agama, meskipun Islam mendominasi populasi secara keseluruhan.
“Baca Juga : Direktur Ducati Ungkap Efek Marc Marquez Jelang MotoGP 2025”