bahasinfo.net – Trump Mobile resmi diluncurkan pada 16 Juni 2025 di Trump Tower, New York. Acara tersebut memperkenalkan dua produk utama: operator seluler baru dan smartphone pertama mereka, yaitu Trump T1. Momen ini tidak hanya menjadi peluncuran teknologi, tetapi juga bagian dari kampanye branding Donald Trump yang sarat semangat patriotik. Trump menyebut T1 sebagai penantang langsung iPhone 17 dan mengusung slogan “Made in the USA.”
“Baca Juga: Nubia A36 Resmi, Ponsel Stylish dengan Fitur Lengkap”
Kampanye “Made in USA” yang Sarat Nasionalisme
Trump T1 dipromosikan sebagai simbol kebangkitan industri dalam negeri. Kampanyenya menekankan pentingnya produksi lokal, penciptaan lapangan kerja, serta penolakan terhadap dominasi perusahaan teknologi besar seperti Apple. Seluruh materi promosinya menampilkan bendera Amerika, pekerja lokal, dan janji bahwa produk ini sepenuhnya dibuat di Amerika Serikat. Namun kenyataan yang terungkap justru berbeda jauh dari klaim tersebut.
Alih-alih menjadi produk teknologi nasional yang mandiri, T1 terbukti hanyalah ponsel murah buatan China yang dikemas ulang. Tidak ada proses perakitan, desain, atau pengembangan perangkat yang dilakukan di Amerika. Hal ini menjadi ironi, mengingat semangat kampanye Trump yang selama ini menekankan kemandirian industri nasional dan mengkritik keras ketergantungan pada produk asing. Strategi pemasaran T1 justru menunjukkan bahwa simbolisme sering kali mengalahkan substansi dalam produk-produk politis.
T1 Ternyata Rebranding Smartphone Buatan China
Hanya beberapa jam setelah peluncuran, para netizen dan pengulas teknologi membongkar fakta mengejutkan. Trump T1 sebenarnya adalah rebranding dari smartphone buatan China, diduga model T-Mobile REVVL 7 Pro 5G. Perangkat ini diproduksi oleh Wingtech, perusahaan manufaktur China yang kerap membuat ponsel untuk berbagai merek global. Trump T1 hanya mengganti casing dan logo, tanpa perubahan signifikan dari sisi desain maupun spesifikasi.
Kritik Terhadap Apple Kini Berbalik Arah
Ironisnya, Donald Trump selama ini vokal mengkritik Apple karena merancang produknya di Amerika tetapi memproduksinya di luar negeri. Kini, Trump justru merilis smartphone yang bahkan tidak dirancang, dirakit, atau diproduksi di AS. Perbedaan antara T1 dan REVVL 7 Pro hanya terletak pada stiker dan kemasan luar. Di dalamnya, spesifikasi tetap identik, termasuk prosesor, kamera, dan antarmuka Android.
“Baca Juga: Honor Magic V5 Resmi, Smartphone Lipat Tertipis Dunia 8,8mm”
Operator Trump Mobile Hanya Menyewa Jaringan
Trump Mobile juga tidak membangun infrastruktur jaringan sendiri. Layanan ini beroperasi sebagai Mobile Virtual Network Operator (MVNO), yang menyewa jaringan dari AT&T, T-Mobile, dan Verizon. Artinya, Trump Mobile hanya bertindak sebagai reseller layanan seluler yang dibungkus dalam identitas nasionalis. Meski demikian, produk ini tetap mendapatkan dukungan dari para loyalis Trump. Mereka lebih mementingkan citra nasionalisme daripada keaslian manufaktur. Pada akhirnya, T1 mencerminkan pendekatan simbolik, bukan substansial, terhadap industri teknologi Amerika.