bahasinfo.net – Volkswagen AG (VW), salah satu raksasa otomotif dunia. Dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah drastis berupa penutupan pabrik, yang berpotensi memicu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi sekitar 15.000 karyawan. Menurut laporan dari firma investasi asal Amerika Serikat, Jefferies Group. Langkah ini diungkapkan dalam acara roadshow di Amerika Utara pada Senin, 16 September 2024. Jefferies melaporkan bahwa VW dapat melakukan penutupan pabrik tanpa memerlukan persetujuan dari dewan pengawas. Dan tindakan tersebut diperkirakan akan menghemat hingga 4 miliar euro (sekitar US$4,4 miliar) bagi perusahaan pada kuartal keempat tahun 2024.
” Baca Juga: Harga Emas Antam Pecahkan Rekor Baru “
Penutupan pabrik ini diiringi oleh prediksi bahwa serikat pekerja Volkswagen AG akan menghadapi tekanan besar untuk mencapai kesepakatan baru dengan manajemen. VW memiliki kekuatan untuk memaksakan keputusan PHK, yang dapat mengganggu stabilitas pekerja. Langkah restrukturisasi perusahaan sebelumnya sempat terhambat oleh dewan direksi. Serikat pekerja dan dewan pengawas VW yang memiliki perwakilan buruh, kemungkinan akan mengalami gesekan besar dengan manajemen terkait langkah ini.
VW juga menghadapi tantangan biaya operasional yang tinggi, terutama di tengah persaingan sengit dengan Tesla Inc. dan produsen mobil China seperti BYD Co. Pada awal September 2024, VW mencabut perlindungan kerja yang sudah berlaku selama lebih dari 30 tahun di Jerman. Langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap peringatan kemungkinan penutupan pabrik di Jerman. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik dengan perwakilan buruh dan pemerintah negara bagian Niedersachsen, yang memiliki 20% saham VW.
Menurut tim analis Jefferies, manajemen VW mempertimbangkan untuk menutup dua hingga lima pabrik, sebagian besar di Jerman. Namun, penutupan pabrik di Wolfsburg, yang merupakan pusat produksi VW, diperkirakan akan sulit, mengingat dewan pengawasnya berisi perwakilan buruh dan dukungan pemerintah negara bagian. VW juga tidak memiliki rencana alternatif jika pembicaraan dengan serikat pekerja gagal mencapai kesepakatan.
” Baca Juga: Penurunan Target Penjualan Kendaraan Listrik di Thailand “
CEO VW, Oliver Blume, menyatakan bahwa kondisi ekonomi yang semakin kompleks serta banyaknya pemain baru di pasar Eropa memperburuk situasi bagi industri otomotif Jerman. Hal ini menyebabkan daya saing Jerman semakin menurun. Blume juga mengisyaratkan bahwa VW mempertimbangkan untuk mengakhiri perjanjian perlindungan tenaga kerja yang sudah berlangsung sejak 1994, yang berpotensi memicu PHK besar-besaran. VW saat ini mempekerjakan sekitar 650.000 orang di seluruh dunia, dengan hampir setengahnya berada di Jerman.