Bahas Info – George Miller kembali menghentak jagat bioskop dengan kegilaan tak henti dalam Furiosa: A Mad Max Saga. Cerita kali ini, tak lagi sekadar perjalanan di Wasteland, melainkan sebuah odise balas dendam yang brutal dan mendebarkan.
Berbeda dengan pendahulunya, Mad Max: Fury Road (2015), Furiosa: A Mad Max Saga mengeksplorasi sisi gelap Furiosa muda yang terobsesi dengan dendam.[3] Sang Imperator tidak lagi diuntungkan oleh misi penebusan, melainkan oleh keinginan tak terbendung untuk membalas dendam.
“Simak Juga: Keindahan Al Ula, Destinasi Wisata di Tanah Saudi” [5]
Miller mengajak penonton menyaksikan deretan peristiwa tragis yang membentuk karakter Furiosa sejak kecil. Dendam menjadi emosi utama yang menggerakkan langkahnya, ditampilkan dengan penuh intensitas sepanjang cerita.
Namun, Miller tidak melupakan esensi waralaba Mad Max yang penuh dengan aksi kejar-kejaran di gurun tandus.[1] Dalam Film, adegan-adegan epik ini masih menjadi sorotan utama, dieksekusi dengan megah dan memuaskan seperti biasanya.
Kehadiran karakter baru, Dementus (diperankan oleh Chris Hemsworth) dan klan Biker Horde-nya, menambah kemeriahan dalam pertarungan kendaraan di Wasteland. Perang antara Biker Horde, Immortan Joe, dan War Boys menambah ketegangan dan intensitas dalam cerita.
Miller terus mengeksplorasi teknik pengarahan yang dinamis, memanipulasi frame rate untuk memperkuat kesan visual. Dengan kecepatan dan ketepatan, ia mampu menciptakan adegan-adegan yang memukau dan tak terlupakan.
“Baca Juga: Pameran Teknologi MWC 2024 Dapat Dukungan Penuh dari Pihak Pemerintahan” [2]
Suguhan audio dari kejar-kejaran mobil dan ledakan bom semakin melengkapi pengalaman menonton yang menggetarkan. Kemampuan George Miller dalam mengarahkan aksi dan membangun ketegangan secara teknis memang patut diacungi jempol.
Anya Taylor-Joy sebagai Furiosa muda membawa penampilan yang mengesankan.[1] Ia tidak hanya memerankan karakter dengan baik, tetapi juga mampu menandingi kepiawaian Charlize Theron di Fury Road. Tatapan tajam dan tanpa gentar Furiosa tampak dalam dirinya.
Meski demikian, sayangnya karakter Dementus kurang mendapat ruang untuk berkembang. Chris Hemsworth tampil impresif, namun penulisan karakter yang tanggung membuatnya kurang menonjol.]4]
Furiosa: A Mad Max Saga memang memukau, tetapi belum mampu menyamai kegemilangan pendahulunya. Film ini menyajikan suguhan blockbuster yang menghibur, namun terasa kurang dalam memberikan penjelasan mendalam terkait latar belakang karakter dan motif balas dendam Furiosa.
Meskipun demikian, eksplorasi dunia Mad Max yang kental dengan kebrutalan dan kegilaan tetap memikat. Serta tetap menjadi tontonan yang sayang untuk dilewatkan, mengingat langka nya film sekelas ini dalam dunia perfilman.
[1] https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20240531180306-220-1104404/review-film-furiosa-a-mad-max-saga
[2] https://jangkauaninfo.com/digitaltech/pameran-teknologi-mwc-2024-dapat-dukungan-penuh-dari-pihak-pemerintahan/
[3] https://www.beritasatu.com/lifestyle/2818730/review-film-furiosa-a-mad-max-saga-keindahan-visual-dari-distopia-yang-suram
[4] https://kincir.com/movie/review-film-furiosa-a-mad-max-saga-2024/
[5] https://awalanberita.net/informasi-umum/keindahan-al-ula-destinasi-wisata-di-tanah-saudi/