Bahas info – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengingatkan kalangan Ibu-Ibu untuk tidak tergoda dengan ajakan investasi dari para influencer yang sering memamerkan gaya hidup mewah dan prestasi yang berlebihan. Fenomena yang dikenal sebagai flexing.[1] Peringatan ini disampaikan dalam sebuah talkshow yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tema ‘Ibu, Anak, dan Keluarga Cakap Keuangan’.
Menurut Sri Mulyani, para ibu perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap ajakan investasi yang datang dari influencer yang cenderung menampilkan gaya hidup yang tidak realistis. “Ketika ibu-ibu melihat influencer dengan rumah mewah dan gaya hidup yang tidak masuk akal. Semakin tidak realistis, anda harus semakin berhati-hati,” ungkapnya.
“Baca juga: Kemenparekraf Mendukung Pengembangan Wisata Kapal Pesiar“ [3]
Lebih lanjut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan bahwa investasi dengan janji keuntungan berlipat-lipat seringkali berpotensi mendekati praktik riba. Yang secara agama dan hukum dianggap tidak sah.[2] “Paling tidak, investasi semacam itu bisa memiliki risiko tinggi dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan yang sehat,” tambahnya.
Pertumbuhan fenomena influencer yang melakukan flexing ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin merajalela di masyarakat. Sri Mulyani menyoroti bahwa meskipun teknologi memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi dan penawaran. Namun juga membawa potensi risiko yang signifikan terutama bagi mereka yang memiliki literasi keuangan yang rendah.
“Teknologi digital memberikan kesempatan besar bagi masyarakat untuk memajukan ekonominya. Tetapi juga memperlihatkan bahwa tidak semua masyarakat siap dengan kemajuan ini. Banyak yang masih perlu peningkatan literasi keuangan,” jelas Sri Mulyani.
“Simak juga: Mustika Ratu Mengukuhkan Kehadiran Global“ [5]
Dalam konteks ini, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah dan lembaga terkait memiliki tanggung jawab untuk terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Sehingga mereka dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan terinformasi.[4]
Dengan demikian, peringatan Sri Mulyani bukan hanya sebatas nasihat. Tetapi juga merupakan panggilan untuk semua pihak agar lebih bijak dalam mengelola dan merespons ajakan investasi yang muncul di era digital saat ini. Kesadaran akan risiko dan kehati-hatian dalam mengambil keputusan keuangan menjadi kunci untuk melindungi diri dan keluarga dari potensi kerugian finansial yang tidak diinginkan.
[1] https://m.tribunnews.com/bisnis/2024/06/25/menkeu-minta-emak-emak-waspadai-ajakan-investasi-dari-influencer-yang-kerap-flexing
[2] https://m.antaranews.com/amp/berita/1711458/ojk-waspadai-investasi-ilegal-yang-menggunakan-influencer
[3] https://jangkauaninfo.com/berita/kemenparekraf-mendukung-pengembangan-wisata-kapal-pesiar/
[4] https://www.batamnews.co.id/berita-85537-influencer-pamer-harta-lalu-ngajak-investasi-waspada-jebakan-maut.html
[5] https://infolangsung.org/berita/mustika-ratu-mengukuhkan-kehadiran-global/