bahasinfo.net – Transaksi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 mencetak rekor baru dengan total transaksi mencapai Rp31,2 triliun. Program ini menjadi wujud dukungan pemerintah terhadap UMKM dan industri dalam negeri, sekaligus memperkuat ekonomi digital nasional.
Harbolnas tahun ini diluncurkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri UMKM Maman Abdurrahman pada 6 Desember 2024. Program ini berlangsung dari 10 hingga 16 Desember 2024, dengan rata-rata pengeluaran per konsumen mencapai Rp318.000.
Kontribusi produk lokal mendominasi transaksi tahun ini, mencerminkan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendukung produk dalam negeri melalui platform e-commerce. Hal ini menjadi indikator positif terhadap potensi besar produk lokal untuk bersaing di pasar domestik maupun internasional.
Menko Airlangga menegaskan pentingnya kampanye promosi produk lokal guna menciptakan pasar yang kuat. “Ketika pasar untuk produk lokal terbentuk, suplai akan otomatis mengikuti. Ini membantu mengurangi ketergantungan pada produk impor,” ujarnya pada Sabtu (28/12/2024).
Sebagai program yang telah berlangsung selama 12 tahun, Harbolnas terus berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Dengan total transaksi mencapai Rp31,2 triliun, Harbolnas 2024 berhasil menunjukkan dampaknya dalam meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus mendorong perkembangan UMKM.
Melalui program ini, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem belanja online yang mendukung produk lokal dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi digital global. Harbolnas juga membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
“Baca Juga : Prabowo Salurkan Rp13,8 M untuk Korban Gempa M7,4 di Vanuatu”
Harbolnas 2024 mencatatkan antusiasme luar biasa dari masyarakat Indonesia. Sebanyak 98 juta pelanggan memanfaatkan momentum ini untuk berbelanja secara online, mencerminkan peningkatan sekitar 21,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Total transaksi yang mencapai Rp31,2 triliun ini menjadi rekor baru, melampaui capaian Rp25,7 triliun pada Harbolnas 2023.
Produk lokal menunjukkan performa luar biasa dalam Harbolnas tahun ini, mendominasi 52% total penjualan dengan nilai transaksi mencapai Rp16,1 triliun. Angka ini mencerminkan peningkatan signifikan sebesar 31% dibandingkan tahun lalu. Kategori produk yang paling laris meliputi pakaian olahraga dan aksesori fashion, personal care, serta makanan dan minuman. Selain itu, fitur Live Shopping dan tautan afiliasi di media sosial menjadi cara favorit pelanggan untuk berbelanja, dengan 50% transaksi berasal dari platform ini.
Dalam rangka mendukung UMKM dan memperkuat konsumsi domestik, pemerintah juga menginisiasi program belanja lainnya seperti “Belanja di Indonesia Aja” yang berlangsung pada 20-29 Desember 2024 dan EPiC Sale (Every Purchase is Cheap) pada 22-31 Desember 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat mampu mendorong target pertumbuhan ekonomi. “Harbolnas membuktikan bahwa aktivitas belanja masyarakat tidak hanya menggerakkan ekonomi digital, tetapi juga menjadi pengungkit dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Melalui program seperti Harbolnas, pemerintah berharap dapat mendorong daya saing produk lokal di pasar domestik dan internasional, serta meningkatkan kontribusi sektor konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Baca Juga : BEM SI Gelar Demo Tolak PPN 12% di Istana, Lalu Lintas Terganggu”