Bahas info – NASA dan SpaceX telah saling menghubungi, perusahaan milik Elon Musk, dengan nilai USD 843 juta untuk membangun kendaraan yang akan menghancurkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada akhir dekade ini. Langkah ini merupakan bagian dari persiapan untuk memastikan penurunan ISS ke atmosfer Bumi dilakukan secara aman dan terkendali.
SpaceX akan mengembangkan apa yang disebut sebagai ‘Kendaraan Deorbit’, yang dirancang berdasarkan arsitektur yang telah terbukti dalam misi-misi antariksa sebelumnya. Meskipun menggunakan dasar yang dikenal dari kapsul Dragon, kendaraan ini akan memiliki perubahan signifikan untuk memenuhi tuntutan misi deorbitasi ISS.
“Baca juga: Robot Anjing Pemandu untuk Tunanetra”
Menurut Dana Weigel dari NASA, sekitar setengah dari desain Kendaraan Deorbit akan sepenuhnya baru, sementara teknologi deorbitasi 100% akan menjadi fitur baru yang ditambahkan untuk memastikan keberhasilan misi.
Misi SpaceX ini akan melibatkan serangkaian pembakaran yang direncanakan dengan cermat selama minggu-minggu terakhir masa operasional ISS. SpaceX berencana meluncurkan Kendaraan Deorbit sekitar 18 bulan sebelum pembakaran terakhir ISS dilakukan.
Kendaraan ini akan berlabuh di bagian depan ISS dan mengawalnya ke arah Bumi. Astronot akan tetap berada di dalam ISS sepanjang mungkin untuk mempertahankan kestabilan lintasan. Sebelum akhirnya kembali ke Bumi sekitar enam bulan sebelum proses deorbitasi dimulai.
“Simak juga: GIIAS 2024, Hyundai Ioniq 5 N, Kehebatan Mobil Listrik Buas”
Desain utama Kendaraan Deorbit dari SpaceX akan memiliki kapasitas propelan enam kali lebih besar dan sistem pembangkit listrik serta penyimpanan energi tiga hingga empat kali lipat lebih kuat dibandingkan kapsul Dragon biasa. Ini diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam melakukan pembakaran terakhir yang memadai untuk memperlambat dan mengarahkan ISS dengan tepat ke lokasi pendaratan di lautan.
Sarah Walker, direktur manajemen misi Dragon di SpaceX. Menjelaskan bahwa tantangan terbesar adalah memastikan pembakaran terakhir cukup kuat. Untuk mengatur penurunan ISS dengan menghadapi gaya dan torsi yang muncul akibat hambatan atmosfer.
NASA telah berkoordinasi dengan mitra internasional seperti Roscosmos, Badan Antariksa Eropa, Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang, dan Badan Antariksa Kanada untuk memastikan kesuksesan misi deorbitasi ini, setelah menyimpulkan bahwa kapabilitas Roscosmos tidak memadai untuk tugas ini.
Dengan kolaborasi dan teknologi canggih, NASA dan SpaceX berharap dapat menyelesaikan misi deorbitasi ISS dengan sukses. Membuka babak baru dalam eksplorasi antariksa dan pengelolaan limbah luar angkasa dengan lebih bertanggung jawab.